Senin, 13 Juni 2011

Mengenal Kerapu Bebek


1.1  Klasifikasi
Dalam system penamaan yang dikemukakan oleh Randall (1987) kerapu bebek diklasifikasikan sebagai berikut :
Phylum  : Chordata
            Sub class  : Teleostei
                        Ordo  : Perciformes
                                    Family    : Serranidae
                                                Genus  : Cromileptes
                                                            Species  : Cromileptes altivelis
1.2  Faktor Lingkungan
Beberapa sifat fisika kimia yang yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah suhu, salinitas, pertukaran air dan arus, kedalaman perairan, kandungan oksigen terlarut dan derajat keasaman. Pada umumnya ikan kerapu menyukai salinitas  33% - 35% terutama untuk jenis kerapu karang. Namun kerapu lumpur masih dapat hidup baik pada perairan payau dengan salinitas 15% (Suyoto, 1995). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dkk (1995) kerapu bebek untuk ukuran 200 gram dapat hidup di perairan dangkal dengan salinitas 15%
Selanjutanya Akatsu et al (1982) dalam Mayunar dkk (1991) melaporkan, kelangsungan hidup ikan kerapu pada stadia larva khususnya pada jenis kerapu Epinephellus tauvina akan menurun dengan naiknya suhu dan salinitas, juga akan menaikkan laju metabolic.
Mallat (1983), Torrans (1983) menyatakan factor-faktor penting seperti kepadatan larva, jumlah makanan di alam, dan jenis makanan suatu species larva ikan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva lebih besar.

1.3  Musim Memijah
Musim memijah tiap jenis kerapu berlainan, musim memijah kerpau lumpur misalnya terjadi antara bulan Juni – September dan Nopember – Februari, Sedangkan untuk jenis kerapu sunuk Plecetropomus leopardus memijah antara bulan April – Juni dan mencapai puncaknya pada akhir Mei – Juni (Shokita, 1992)
Selanjutnya dijelaskan oleh Sofyan (1992) pemijahan di alam sangat dipengaruhi oleh munculnya bulan, yaitu 1 – 2 hari sebelum atau sesudah bulan purnama. Teknik pemijahan alami bias juga dilakukan di dalam wadah terkontrol. Induk jantan akan mengawini induk betina yang sudah siap memijah, selama pemijahan biasanya kerapu akan menghasilkan telur hingga musim memijah itu habis.
Shapiro (1987) menyatakan, beberapa species ikan kerapu dapat memijah (spawning) 6 – 8 bulan/tahun dan pada umumnya 1 – 5 bulan, dimana pemijahan awal (pre spawning) 1 – 2 bulan/tahun
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayunar dkk (1991) untuk jenis kerapu macan, Epinephellus fuscoguttatus ditemukan adanya perubahan musim pemijahan. Adanya perubahan musim pemijahan ini diduga akibat pengaruh factor lingkungan serta beberapa factor lainnya. Loubens (1980) seperti yang dikutif oleh Shapiro (1987) menyatakan kematangan gonad dan musim pemijahan ikan kerapu tergantung pada species dan kondisi perairan
Untuk jenis ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis kualitas telur, kematangan gonad, serta musim memijah juga dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan. Dari hasil penelitian pemberian pakan berupa cumi-cumi yang mengandung protein cukup tinggi ditambah sumber protein lain, vitamin serta mineral diduga mampu mempercepat pertumbuhan yang pada akhirnya ikut mempercepat perkembangan induk dan proses kematangan gonad (Tridjoko dkk, 1997)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar